Siapa yang menjadikan beliau sebagai teladan?
"Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu, (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah." (QS. Al Ahzab: 21).
Yang pertama, yang menjadikan Rasulullah sebagai teladan adalah mereka yang benar-benar mencari keridhoan Allah, mereka yang merindukan rahmat Allah. Maka siapapun yang ingin diridhoi oleh Allah dalam hidupnya, ingin disayangi dan dicintai oleh Allah, maka ikutilah Rasulullah SAW. Jadikan beliau sebagai teladan dalam hidup.
Sehingga Allah pun memuji beliau, "Sesungguhnya engkau (Muhammad) memiliki budi pekerti yang sangat agung" (QS. Al Mulk: 4). Subhanallah.
Yang kedua, mereka yang menjadikan Rasulullah SAW sebagai suri teladan adalah mereka yang benar-benar beriman kepada hari akhirat. Keimanannya kepada Allah, keimanannya kepada hari akhirat, ia ingin selamat di dunia ini, dan ia ingin selamat kelak di akhirat, karena itu ia mencontoh Rasulullah SAW.
Semakin kuat keimanannya kepada Allah dan hari akhirat, semakin mulia akhlaqnya, otomatis. Tapi sebaliknya mereka yang tidak beriman kepada Allah, tidak yakin ada hari akhirat, akhlaqnya akan buruk. Yang dia contoh bukan Rasulullah SAW.
Kemudian, yang ketiga, siapa yang menjadikan Rasulullah SAW menjadi suri teladan? Yaitu adalah hamba Allah yang sangat banyak dzikirnya kepada Allah SWT. Sebagaimana Rasulullah SAW.
Aisyah RA berkata, "Sungguh Rasulullah SAW berdzikir dalam setiap kesempatan."
Maka siapapun yang merindukan keridhoan Allah, merindukan rahmat Allah, beriman kepada hari akhirat, dan ingin bahagia dunia akhirat, maka hendaklah ia terus-menerus berdzikir. Sebagaimana Rasulullah SAW berdzikir. Maka mereka yang berdzikir, adalah mereka yang meneladani Rasulullah SAW. Sendiri atau bersama, di manapun, kapan pun, bagaimana pun, yang pasti ia selalu berdzikir kepada Allah.
Semakin kuat keimanannya kepada Allah dan hari akhirat, semakin mulia akhlaqnya, otomatis. Tapi sebaliknya mereka yang tidak beriman kepada Allah, tidak yakin ada hari akhirat, akhlaqnya akan buruk. Yang dia contoh bukan Rasulullah SAW.
Kemudian, yang ketiga, siapa yang menjadikan Rasulullah SAW menjadi suri teladan? Yaitu adalah hamba Allah yang sangat banyak dzikirnya kepada Allah SWT. Sebagaimana Rasulullah SAW.
Aisyah RA berkata, "Sungguh Rasulullah SAW berdzikir dalam setiap kesempatan."
Maka siapapun yang merindukan keridhoan Allah, merindukan rahmat Allah, beriman kepada hari akhirat, dan ingin bahagia dunia akhirat, maka hendaklah ia terus-menerus berdzikir. Sebagaimana Rasulullah SAW berdzikir. Maka mereka yang berdzikir, adalah mereka yang meneladani Rasulullah SAW. Sendiri atau bersama, di manapun, kapan pun, bagaimana pun, yang pasti ia selalu berdzikir kepada Allah.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar