Belakangan ini sering kita melihat iklan di televisi tentang pendidikan gratis yang diprakarsai oleh Departemen Pendidikan Republik Indonesia. Mari kita lihat siapa yang mengkampanyekan pendidikan gratis tersebut, tak lain adalah Cut Mini (pemeran Bu Muslimah dalam film Laskar Pelangi). Dengan logat melayu yang kental yang sangat identik dengan perannya dalam film. Bukan tidak mungkin pemerintah baru tergugah hatinya untuk memberikan pendidikan gratis bagi rakyatnya setelah menyaksikan film yang terinspirasi dari karya novel fenomenal seorang Andrea Hirata. Bahkan Presiden RI pun ikut menyaksikan film yang dianggap banyak orang sebagai film yang paling menginspirasi terlebih lagi untuk anak usia sekolah agar belajar lebih giat lagi. Melihat karakter Bu Muslimah yang begitu tangguh dalam mengabdi untuk dunia pendidikan hingga menomorduakan kepentingan pribadinya, maka dapat dibayangkan betapa besar perjuangan yang dipersembahkan oleh seorang guru.
Dengan memberikan pendidikan bagi anak usia sekolah SD dan SMP, mungkin pemerintah berkeyakinan bahwa akan ada banyak bermunculan Bu Muslimah yang lain di seluruh penjuru negeri ini yang akan terus mendidik murid-murid seperti Lintang, Ikal, Mahar dan yang lainnya yang memiliki bakat terpendam yang mesti diasah untuk memunculkannya. Jangan sampai anak-anak di negeri ini tidak memiliki cita-cita yang tinggi dan masa depan yang cerah karena terkendala biaya untuk bersekolah yang berakibat tersia-siakannya potensi mereka dan jika dibiarkan berlarut-larut maka dapat dibayangkan apa yang dikhawatirkan dalam film akan menjadi kenyataan yaitu anak-anak yang semestinya mengenyam bangku sekolah akan menjadi pekerja kasar, buruh, nelayan hingga kuli kopra. Di saat sekarang pun kita banyak menyaksikan bahwa banyak anak usia sekolah yang dipekerjakan oleh orang tuanya untuk mencari uang dengan jalan mengemis dan mengamen dan alasan orang tuanya adalah karena ketidakberdayaan ekonomi. Lagi-lagi ketidakberdayaan ekonomi dijadikan alasan untuk menutupi ketidakmampuan orang tua untuk menyekolahkan anaknya. Maka sangat beruntunglah bagi kita yang masih dapat bersekolah bahkan hingga bangku perkuliahan dengan segala fasilitas yang kita pergunakan setiap harinya. Akan tetapi masih banyak juga yang enggan bersyukur akan semua fasilitas yang didapat. Masih juga bermalas-malasan. Dan seakan tidak peduli dengan lingkungan sekitar. Jika dibandingkan dengan apa yang dilakukan oleh tokoh Lintang, ahh..... kita sudah jauh sangat berlebih dari apa yang dia dapatkan.
Ini semua berawal dari sebuah sekolah yang bernama SD Muhammadiyah yang berada disalah satu daerah di tanah Belitong dan juga berkat kontribusi orang-orang berbakat yang tentunya ilmu yang didapat berasal dunia pendidikan hingga kita dapat menyaksikan sebuah gambaran pendidikan sesungguhnya yang ada di negeri ini. Sang novelis yang juga alumnus SD Muhammadiyah (Andrea Hirata) dan seluruh kru film yang terlibat, semoga karya yang dihasilkan dapat memberikan manfaat bagi banyak orang. Dan juga tak lupa untuk semua pahlawan tanpa jasa yang ada diseluruh negeri ini. Maka, sungguh terpujilah engkau wahai bapak dan ibu guru.
Hiduplah untuk memberi sebanyak-banyaknya dan bukan untuk menerima sebanyak-banyaknya.
Selengkapnya...
Dengan memberikan pendidikan bagi anak usia sekolah SD dan SMP, mungkin pemerintah berkeyakinan bahwa akan ada banyak bermunculan Bu Muslimah yang lain di seluruh penjuru negeri ini yang akan terus mendidik murid-murid seperti Lintang, Ikal, Mahar dan yang lainnya yang memiliki bakat terpendam yang mesti diasah untuk memunculkannya. Jangan sampai anak-anak di negeri ini tidak memiliki cita-cita yang tinggi dan masa depan yang cerah karena terkendala biaya untuk bersekolah yang berakibat tersia-siakannya potensi mereka dan jika dibiarkan berlarut-larut maka dapat dibayangkan apa yang dikhawatirkan dalam film akan menjadi kenyataan yaitu anak-anak yang semestinya mengenyam bangku sekolah akan menjadi pekerja kasar, buruh, nelayan hingga kuli kopra. Di saat sekarang pun kita banyak menyaksikan bahwa banyak anak usia sekolah yang dipekerjakan oleh orang tuanya untuk mencari uang dengan jalan mengemis dan mengamen dan alasan orang tuanya adalah karena ketidakberdayaan ekonomi. Lagi-lagi ketidakberdayaan ekonomi dijadikan alasan untuk menutupi ketidakmampuan orang tua untuk menyekolahkan anaknya. Maka sangat beruntunglah bagi kita yang masih dapat bersekolah bahkan hingga bangku perkuliahan dengan segala fasilitas yang kita pergunakan setiap harinya. Akan tetapi masih banyak juga yang enggan bersyukur akan semua fasilitas yang didapat. Masih juga bermalas-malasan. Dan seakan tidak peduli dengan lingkungan sekitar. Jika dibandingkan dengan apa yang dilakukan oleh tokoh Lintang, ahh..... kita sudah jauh sangat berlebih dari apa yang dia dapatkan.
Ini semua berawal dari sebuah sekolah yang bernama SD Muhammadiyah yang berada disalah satu daerah di tanah Belitong dan juga berkat kontribusi orang-orang berbakat yang tentunya ilmu yang didapat berasal dunia pendidikan hingga kita dapat menyaksikan sebuah gambaran pendidikan sesungguhnya yang ada di negeri ini. Sang novelis yang juga alumnus SD Muhammadiyah (Andrea Hirata) dan seluruh kru film yang terlibat, semoga karya yang dihasilkan dapat memberikan manfaat bagi banyak orang. Dan juga tak lupa untuk semua pahlawan tanpa jasa yang ada diseluruh negeri ini. Maka, sungguh terpujilah engkau wahai bapak dan ibu guru.
Hiduplah untuk memberi sebanyak-banyaknya dan bukan untuk menerima sebanyak-banyaknya.
Kedatangan Ka Rio (trainer ESQ) beberapa waktu di Bandar Lampung memberikan semangat baru bagi para pengurus FOSMA Lampung. Karena memang, dahulu kita dipersatukan berkat kehadiran Ka Rio di bumi Lampung walaupun pada saat itu Ka Rio hanya sempat 3 bulan menetap di Bandar Lampung. Banyak cerita yang tercipta bersama Ka Rio, dari mulai mengumpulkan para alumni mahasiswa, melakukan seminar ESQ di beberapa kampus yang ada di Bandar Lampung hingga Metro, mempersiapkan training, dan sebagainya. Semua dilakukan bersama seluruh para alumni. Hingga tercapailah 2 kali Training ESQ Basic di tahun 2008. Ingin rasanya mengulang kembali kejadian-kejadian tersebut.
Setelah setahun berlalu, Ka Rio kembali menyempatkan waktu untuk kembali hadir di Bandar Lampung untuk bertemu kembali dengan para alumni. Sebelumnya memang Ka Rio baru saja melakukan perjalanan dari Palembang (ada training di Palembang). Setibanya di Bandar Lampung, Ka Rio menginap di rumah Korwil FKA Lampung (Bunda Arofah). Memang dasar Ka Rio orangnya bosanan, belum sampai sehari istirahat sudah minta mau diajak jalan. Yah, dengan sangat terpaksa (ga juga sih sebenernya. He..he..). Kita ajak ja sekalian Ka Rio ke Simpur Center, kebetulan ada bazar komputer (sambil ngenet gratis maksudnya). Kita manfaatkan situasinya untuk sambil diskusi ringan aja. Dan pada akhir kesempatan, Ka Rio minta dianter ke pondok pesantren dimana Ka Rio pernah bersekolah disana (jadi, ceritanya Ka Rio itu pernah bersekolah di Lampung). Wah, perjalanan kesana sungguh tidak bisa diceritakan dengan kata-kata tapi hanya bisa dirasakan (Feel the Experience). Kaya training aja ya? Perjalanan yang cukup memakan waktu. Sesampainya disana disambut dengan mati lampu, mau ga mau bertamu sambil gelap-gelapan. Ka Rio masih sangat lekat dengan kenangan disekolahnya. Guru-gurunya pun masih ingat dengan Ka Rio, tapi kenangan yang diingat adalah tentang kenakalan di waktu sekolah (Ternyata !! ck..ck..ck !! Ka Rio pernah nakal juga). Peace ya Ka Rio !! (kan ini berdasarkan fakta yang diceritakan). Obrolan panjang pun terjadi hingga larut malam.
Ka Rio hanya bisa 3 hari berada di Bandar Lampung, sebelum berangkat kembali ke Jakarta. Ka Rio menyempatkan untuk dapat memberikan seminar di Poltekes (Kampus Kebidanan yang ada di Bandar Lampung) dan mengumpulkan alumni yang ada di Poltekes untuk dapat saling sharing dan ketemuan dengan Ka Rio. Dalam pertemuan tersebut tercetuslah bererapa point penting yang harus FOSMA Lampung lakukan. Yaitu akan diadakannya Alumni Day, Training Basic, dan Training MCB. Penentuan PIC dari masing-masing kegiatan pun sudah dilakukan. Tinggal implementasi dalam pelaksanaannya yang patut ditunggu dan yang pasti sangat dibutuhkan adalah adanya dukungan dari semua alumni yang ada untuk dapat bersama-sama untuk menyukseskan rencana tersebut.
So....let’s we move !!!
Selengkapnya...
Setelah setahun berlalu, Ka Rio kembali menyempatkan waktu untuk kembali hadir di Bandar Lampung untuk bertemu kembali dengan para alumni. Sebelumnya memang Ka Rio baru saja melakukan perjalanan dari Palembang (ada training di Palembang). Setibanya di Bandar Lampung, Ka Rio menginap di rumah Korwil FKA Lampung (Bunda Arofah). Memang dasar Ka Rio orangnya bosanan, belum sampai sehari istirahat sudah minta mau diajak jalan. Yah, dengan sangat terpaksa (ga juga sih sebenernya. He..he..). Kita ajak ja sekalian Ka Rio ke Simpur Center, kebetulan ada bazar komputer (sambil ngenet gratis maksudnya). Kita manfaatkan situasinya untuk sambil diskusi ringan aja. Dan pada akhir kesempatan, Ka Rio minta dianter ke pondok pesantren dimana Ka Rio pernah bersekolah disana (jadi, ceritanya Ka Rio itu pernah bersekolah di Lampung). Wah, perjalanan kesana sungguh tidak bisa diceritakan dengan kata-kata tapi hanya bisa dirasakan (Feel the Experience). Kaya training aja ya? Perjalanan yang cukup memakan waktu. Sesampainya disana disambut dengan mati lampu, mau ga mau bertamu sambil gelap-gelapan. Ka Rio masih sangat lekat dengan kenangan disekolahnya. Guru-gurunya pun masih ingat dengan Ka Rio, tapi kenangan yang diingat adalah tentang kenakalan di waktu sekolah (Ternyata !! ck..ck..ck !! Ka Rio pernah nakal juga). Peace ya Ka Rio !! (kan ini berdasarkan fakta yang diceritakan). Obrolan panjang pun terjadi hingga larut malam.
Ka Rio hanya bisa 3 hari berada di Bandar Lampung, sebelum berangkat kembali ke Jakarta. Ka Rio menyempatkan untuk dapat memberikan seminar di Poltekes (Kampus Kebidanan yang ada di Bandar Lampung) dan mengumpulkan alumni yang ada di Poltekes untuk dapat saling sharing dan ketemuan dengan Ka Rio. Dalam pertemuan tersebut tercetuslah bererapa point penting yang harus FOSMA Lampung lakukan. Yaitu akan diadakannya Alumni Day, Training Basic, dan Training MCB. Penentuan PIC dari masing-masing kegiatan pun sudah dilakukan. Tinggal implementasi dalam pelaksanaannya yang patut ditunggu dan yang pasti sangat dibutuhkan adalah adanya dukungan dari semua alumni yang ada untuk dapat bersama-sama untuk menyukseskan rencana tersebut.
So....let’s we move !!!
Hari yang ditunggu-tunggu pun telah tiba. Kamis, 19 Maret 2009. Sebagian dari teman-teman alumni kita banyak yang akan resmi diwisuda dan resmi menyandang gelar kesarjanaannya. Mungkin hari ini merupakan hari tidak akan terlupakan dan minimal telah merasakan sekali seumur hidup, yang mungkin tidak akan dirasakan oleh orang yang tidak seberuntung kita. Hari sebelumnya, gw dapat SMS konfirmasi dari beberapa orang teman. Kata mereka, artikel yang dibuat sebelumnya masih banyak yang belum tercantum nama-nama yang juga ikut diwisuda. Maklum lah karena gw ga satu kampus dengan mereka. Kalau di artikel kemarin hanya Kharis, ada update informasi tentang temen-temen yang wisuda juga. Ada Caca & Junizar (Fakultas Hukum), Wita (Fakultas Ekonomi). Jadi untuk periode bulan Maret ini ada 4 orang teman kita yang wisuda.
Kepada satria-satria 165 yang telah melewati fase jenjang pendidikan strata satu semoga dapat memanfaatkan ilmunya sebaik mungkin untuk kemajuan bangsa dan negara demi tercapainya cita-cita semua para alumni ESQ yaitu untuk mewujudkan Indonesia Emas. Indonesia Emas akan tercapai apabila semua sektor kehidupan masyarakat yang didalamnya ada para alumni yang kelak akan memasuki dunia kerja ataupun membuka usaha mandiri yang mengamalkan nilai-nilai 165 dan mengimplementasikan 7 budi utama.
Kalau nanti sudah kerja jangan lupa gaji pertama untuk syukuran dengan temen-temen (he....he....). Biar kerjanya tambah langgeng. Lho kok langgeng sih ? (Kaya’ orang married ja). Oh iya, ngomong-ngomong soal married (sekalian aja dibahas, tadinya ga bermaksud untuk ngebahas sich tapi karena dah ketulis mau gimana lagi). Nama-nama yang diatas itu wajib mikirin juga tuh untuk hal yang satu ini, jangan sampe.......... Sampe apa ya ? Yah dijawab masing-masing aja lah.
Sekali lagi, selamat menempuh hidup baru (tuh kan nyerempet-nyerempet lagi....) untuk para sarjana-sarjana kita. Menempuh hidup baru ? Ya iyalah. Biasanya kan mesti bangun pagi trus kuliah trus ketemu temen-temen trus ke kantin bareng-bareng. Kalau abis wisuda kan udah ga bisa kaya’ gitu lagi. Harus kerja dan dikasih tanggung jawab menyelesaikan kerjaannya dan akhir bulan dapet gaji dech (kalau kuliah kan ga dapat gaji). Berarti kan hidupnya udah baru.
Selamat ya untuk wisudawan-wisudawati kita.
Setelah menanti sekian tahun akhirnya sahabat kita yang bernama Kharis wisuda juga. Selamet yeee.....!!! Kata temen-temen yang lain ditunggu makan-makannya. Sayang banget sih sebenernya, dia wisuda ga bareng sama sohibnya (Ndez....). Jangan kecewa ya Ndez, gw (Mei....) juga khan belum lulus juga. Yang lain juga belum pada lulus kok. Masih ada Gw, Erik, Caca, Yunizar, dan hampir sebagian juga temen-temen yang ada di Institut Darmajaya. Come On .... kita selesaikan study kita masing-masing. Dan yang terakhir Mbak Sari juga minta disebutin wisudanya (padahal pernah kuliah juga ga). Peace ya Mbak ......!!! Katanya sih tinggal nyusun skripsi aja. Tapi apa mau dikata, dia bilangnya lagi males. Eitss..... dalih nih. Kasih suntik anti dulu.
Kebersamaan itu khan indah (He...He....). Makanya kita bareng-bareng aja waktu wisudanya. Walaupun sudah sibuk dengan skripsi masing-masing, gw sih sangat berharap agar semua temen-temen pernah tergabung dalam kepengurusan FOSMA Lampung bisa kumpul-kumpul lagi seperti dulu. Ingin sekali mengulang moment-moment seperti dulu.
Kembali ke topik wisudanya Kharis. Katanya sih Kharis wisudanya tanggal 19 Maret 2009 di GSG (Gedung Serba Guna) Universitas Lampung. Moment yang ditunggu akhirnya datang juga. Memakai toga dan mendapatkan ijazah. Hal yang sangat didambakan oleh semua orang yang menamakan dirinya “mahasiswa”.
Selamat buat Kharis yang sudah mendapatkan gelar kesarjanaannya. Dan....... siapa ingin mengikuti jejak Kharis selanjutnya untuk wisuda ?? Sepertinya dalam antrian pertama sudah ada yang siap menyusul, yaitu si Ndez. Yang katanya akan wisuda di bulan Juni 2009. Chayooo..... !!!
Berikutnya doakan Gw untuk wisuda di bulan Agustus dan semua temen-temen yang lain yang “berminat” untuk wisuda.
Sekali lagi selamat untuk saudari kita. Kharis.
Pada saat saya sedang sibuk2nya mengurus kepentingan kuliah, tiba2 hp bergetar menandakan adanya sms yang masuk….. saya tidak dapat langsung membukanya, karena sedang konsultasi perkuliahan dengan pembimbing akademik…. Setelah selesai konsul saya bergegas untuk membaca sms yang masuk tadi ...... ternyata sms itu dari yang ditunggu2.... jangan berfikir dari pacar dulu ya, hehehe... yang pasti sms itu dari Ketua Fosma (udah pada tau kan Fosma itu apa???? Saya yakin udah pada tau)..... sms itu mengabarkan bahwa adanya pertemuan anggota Fosma dengan Korwil FKA ESQ Lampung, dan tertulis juaga di sms tersebut bahwa wajib untuk alumni... wah wah saya senang sekali mendengar berita ini... dalam hati saya mengatakan ”wah bakal ada gebrakan nih dari Fosma Lampung” maklum selama ini adem ayem aja.... kemudian saya pergi menemui seorang teman yang juga alumni ESQ... untuk mengabarkan hal ini...
Beberapa hari berlalu... akhirnya hari yang saya tunggu tiba juga... saya pergi kekampus dengan wajah bahagia/sumringah karena hari ini adalah hari yang berarti untuk Fosma Lampung..... pokok nya gak sabar deh nuggu jam 2, karena kumpulnya dirumah Korwil FKA Lampung jam 2.... trus atas nama Ketua Korwil FKA dan Fosma lagi, pasti seru....
Sehabis sholat dzuhur saya bergegas menemui teman saya yang alumni itu, dan saya bilang padanya tunggu sebentar saya mau kunci ruang secret…… setelah mengunci ruangan sekret kami bergegas menuju rumah korwil FKA lampung yang biasa dipanggil Bunda Arafah....... sesampainya disana kami melihat jam di HP ternyata masih jam 2 kurang, ah terlalu bersemangat sepertinya kami.... dengan mempercepat kendaraan kami langsung melesat ( kayak peluru aja melesat) masuk kehalaman rumah Bunda....... ternyata dirumah itu...... masih gak ada orang, jd malu sendiri.... kami berinisiatif untuk pergi sejenak untuk mencari pengganjal perut, sedang nikmatnya menyantap musuh (makanan/ musuhnya laper) yang ada didepan mata HP teman saya itu berdering yeng ternyata dari teman saya yang subur/gendut yang juga alumni..... kami pun bergegas kerumah bunda sekitar pukul 2.30... ternyata dirumah Bunda itu..............................
.............................................................................................................................. masih sepi... dalam hati sedikit kecewa tetapi hati pun harus berprasangka positif, mungkin mereka sedang dijalan menuju kesini (dalam hati..... setelah menunngu beberapa jam ternyata hanya terkumpul 6 orang saja, mau tidak mau kita mulai pembicaraan..... sedih rasanya melihat Ketua Fosma mengeluh pada Bunda.... kami pun berusaha untuk memotivasinya... kami pun diberi tugas oleh Bunda untuk membuat CD Asmaul Husna sebanyak 100 CD.... kami pun menyanggupinya.... saya mengira semua akan turun untuk mengerjakan tugas yang diberikan bunda, tetapi setelah siap2 akan pulang semuanya jadi saling lempar tanggung jawab...... yah akhirnya saya berdua teman saya itu menyanggupi tugas itu... kami mengerjakan tugas itu sampai jam 2 pagi tanpa ada yang tau bagaimana capek dan sulitnya kami dan kami harus bangun awal untuk berangkat ke luar kota dalam kepentingan Fosma dalam gerakan Asmaul Husna, alhamdulillah kami ikhlas dan semata-mata hanya untuk Allah...
Teman-temanku yang katanya generasi emas, masih ingatkah kalian dengan materi yang diberikan pada saat training... Star principle, Angel Principle, Leadership Principle, Learning Principle, Vision Principle, Well Organize Principle. Apakah sudah kita terapkan dalam kehidupan kita…. Terus terang saya merasa sangat miris melihat keadaan ini yang katanya generasi emas, yang katanya akan membawa Indonesia ke Indonesia Emas itu.., dimana kalian semua??? Ingatkah kalian dengan tujuh budi utama ESQ yang sudah kita ikrarkan
Jujur
Apakah kalian semua sudah jujur dengan diri kalian sendiri untuk mengemban amanah yang kalian gembar-gemborkan Indonesia Emas itu
Tanggung jawab
Mana tanggung jawab kalian sebagai anggota Fosma, jangan kan untuk Indonesia, untuk fosma aja kalian mangkir…
Visioner
Ingat teman tujuan kita apa!!! Indonesia Emas kan….. yang jadi pertanyaan apakah kita sudah berbuat untuk mencapai tujuan itu…
Disiplin
Jika telat kita selalu bilang budaya Indonesia, saya rasa dalam budaya apapun tidak ada yang mengajarkan untuk telat… itu hanya alasan… mari kita rubah kebiasaan itu!!!
Kerjasama
Jika sifatnya fun dan TP-TP kalian berbondong2 hadir tetapi untuk yang lebih bermanfaat dimana kalian semua…. Contohnya lihat cerita diatas…. Dimana kalian?? saat teman2 kalian berjuang untuk mewujudkan tujuan kita...
Adil
Adilkah yang kalian lakukan terhadap diri kalian sendiri
Peduli
Lihat teman keadaan di sekeliling kita, masih banyak orang yang masih butuh pertolongan kita.
Teman memang untuk training ESQ kita mengeluarkan dana yang tidak sedikit tetapi jangan karena hal itu kita merasa diri kita eksklusif... mungkin kita orang berada dengan HP 3G ditangan kita, naik turun mobil tetapi kita tidak boleh merasa eksklusif..... teman hilangkan itu semua.... gerakkan Fosma kita ini..... sekali lagi ingat kita adalah orang yang beruntung karena mengikuti ESQ tapi kita punya beban sosial yang harus kita bagi pada orang di sekitar kita dan sebagai pengabdian kepada Allah.
By : Julian Esa Yudhistira
Selengkapnya...
Beberapa hari berlalu... akhirnya hari yang saya tunggu tiba juga... saya pergi kekampus dengan wajah bahagia/sumringah karena hari ini adalah hari yang berarti untuk Fosma Lampung..... pokok nya gak sabar deh nuggu jam 2, karena kumpulnya dirumah Korwil FKA Lampung jam 2.... trus atas nama Ketua Korwil FKA dan Fosma lagi, pasti seru....
Sehabis sholat dzuhur saya bergegas menemui teman saya yang alumni itu, dan saya bilang padanya tunggu sebentar saya mau kunci ruang secret…… setelah mengunci ruangan sekret kami bergegas menuju rumah korwil FKA lampung yang biasa dipanggil Bunda Arafah....... sesampainya disana kami melihat jam di HP ternyata masih jam 2 kurang, ah terlalu bersemangat sepertinya kami.... dengan mempercepat kendaraan kami langsung melesat ( kayak peluru aja melesat) masuk kehalaman rumah Bunda....... ternyata dirumah itu...... masih gak ada orang, jd malu sendiri.... kami berinisiatif untuk pergi sejenak untuk mencari pengganjal perut, sedang nikmatnya menyantap musuh (makanan/ musuhnya laper) yang ada didepan mata HP teman saya itu berdering yeng ternyata dari teman saya yang subur/gendut yang juga alumni..... kami pun bergegas kerumah bunda sekitar pukul 2.30... ternyata dirumah Bunda itu..............................
.............................................................................................................................. masih sepi... dalam hati sedikit kecewa tetapi hati pun harus berprasangka positif, mungkin mereka sedang dijalan menuju kesini (dalam hati..... setelah menunngu beberapa jam ternyata hanya terkumpul 6 orang saja, mau tidak mau kita mulai pembicaraan..... sedih rasanya melihat Ketua Fosma mengeluh pada Bunda.... kami pun berusaha untuk memotivasinya... kami pun diberi tugas oleh Bunda untuk membuat CD Asmaul Husna sebanyak 100 CD.... kami pun menyanggupinya.... saya mengira semua akan turun untuk mengerjakan tugas yang diberikan bunda, tetapi setelah siap2 akan pulang semuanya jadi saling lempar tanggung jawab...... yah akhirnya saya berdua teman saya itu menyanggupi tugas itu... kami mengerjakan tugas itu sampai jam 2 pagi tanpa ada yang tau bagaimana capek dan sulitnya kami dan kami harus bangun awal untuk berangkat ke luar kota dalam kepentingan Fosma dalam gerakan Asmaul Husna, alhamdulillah kami ikhlas dan semata-mata hanya untuk Allah...
Teman-temanku yang katanya generasi emas, masih ingatkah kalian dengan materi yang diberikan pada saat training... Star principle, Angel Principle, Leadership Principle, Learning Principle, Vision Principle, Well Organize Principle. Apakah sudah kita terapkan dalam kehidupan kita…. Terus terang saya merasa sangat miris melihat keadaan ini yang katanya generasi emas, yang katanya akan membawa Indonesia ke Indonesia Emas itu.., dimana kalian semua??? Ingatkah kalian dengan tujuh budi utama ESQ yang sudah kita ikrarkan
Jujur
Apakah kalian semua sudah jujur dengan diri kalian sendiri untuk mengemban amanah yang kalian gembar-gemborkan Indonesia Emas itu
Tanggung jawab
Mana tanggung jawab kalian sebagai anggota Fosma, jangan kan untuk Indonesia, untuk fosma aja kalian mangkir…
Visioner
Ingat teman tujuan kita apa!!! Indonesia Emas kan….. yang jadi pertanyaan apakah kita sudah berbuat untuk mencapai tujuan itu…
Disiplin
Jika telat kita selalu bilang budaya Indonesia, saya rasa dalam budaya apapun tidak ada yang mengajarkan untuk telat… itu hanya alasan… mari kita rubah kebiasaan itu!!!
Kerjasama
Jika sifatnya fun dan TP-TP kalian berbondong2 hadir tetapi untuk yang lebih bermanfaat dimana kalian semua…. Contohnya lihat cerita diatas…. Dimana kalian?? saat teman2 kalian berjuang untuk mewujudkan tujuan kita...
Adil
Adilkah yang kalian lakukan terhadap diri kalian sendiri
Peduli
Lihat teman keadaan di sekeliling kita, masih banyak orang yang masih butuh pertolongan kita.
Teman memang untuk training ESQ kita mengeluarkan dana yang tidak sedikit tetapi jangan karena hal itu kita merasa diri kita eksklusif... mungkin kita orang berada dengan HP 3G ditangan kita, naik turun mobil tetapi kita tidak boleh merasa eksklusif..... teman hilangkan itu semua.... gerakkan Fosma kita ini..... sekali lagi ingat kita adalah orang yang beruntung karena mengikuti ESQ tapi kita punya beban sosial yang harus kita bagi pada orang di sekitar kita dan sebagai pengabdian kepada Allah.
By : Julian Esa Yudhistira
Langganan:
Postingan (Atom)